Jumat, 13 Maret 2020

ARTIKEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

                                                       SISTEM INFORMASI AKUNTASI



TINJAUAN MENYULURUH : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENDAHULUAN
Ketika kita membahas sistem informasi akuntansi, ada beberapa istilah penting yang harus dipahami, yaitu:
1.     Sistem (system): serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk  mencapai tujuan. Sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil untuk membangun sistem yang lebih besar.
2.     Konflik tujuan (goal conflict): kondisi ketika tujuan subsistem tidak konsisten dengan tujuan subsistem lainnya atau sistem secara keseluruhan.
3.     Keselarasan tujuan (goal congruence): kondisi saat subsistem mencapai tujuannya saat berkontribusi dengan tujuan keseluruhan organisasi.
4.     Data: fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh sistem informasi.
5.     Informasi (information): data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki pengambilan keputusan.
6.     Kelebihan informasi (information overload): kondisi dimana berlebihnya jumlah informasi yang dapat diserap dan diproses otak manusia, mengakibatkan penurunan kualitas pengambilan keputusan dan peningkatan pada biaya penyediaan informasi.
7.     Teknologi informasi (information technology): komputer dan perangkat elektronik lainnya yang digunakan untuk menyimpan, mengambil, dan mentransmisikan dan memanipulasi data.
8.     Nilai informasi (value of information): keuntungan yang dihasilkan oleh informasi dikurangi dengan biaya untuk memproduksinya. 
Informasi sangat dibutuhkan oleh seluruh organisasi untuk mengambil sebuah keputusan. Informasi yang dibutuhkan tersebut adalah informasi yang berguna dan berarti. Berikut ini tujuh karakteristik yang membuat informasi berguna dan berarti, yaitu:
1.     Relevan: mengurangi ketidakpastian, meningkatkan pengambilan  keputusan, serta menegaskan atau memperbaiki ekspektasi sebelumnya.
2.     Reliabel: bebas dari kesalahan atau bias; menyajikan kejadian atau aktivitas organisasi secara akurat.
3.     Lengkap: tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur.
4.    Tepat waktu: diberikan pada waktu yang tepat bagi pengambil keputusan dalam mengambil keputusan.
5.     Dapat dipahami: disajikan dalam format yang dapat dimengerti dan jelas.
6.     Dapat diverifikasi: dua orang yang independen dan berpengetahuan di bidangnya, dan masing-masing menghasilkan informasi yang sama.
7.     Dapat diakses: tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya dan dalam format yang dapat digunakan.

KEBUTUHAN INFORMASI DAN PROSES BISNIS
KEBUTUHAN INFORMASI
Scott dan Susan menyadari bahwa mereka harus memahami bagaimana fungsi S&S sebelum mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk mengelola S&S secara efektif. Berikut ini tabel yang memuat proses bisnis dasar S&S, beberapa keputusan penting yang dibutuhkan untuk setiap proses, dan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan:
 
PROSES BISNIS
Proses bisnis (business process): serangkaian aktivitas dan tugas yang saling terkait, terkoordinasi, dan terstruktur yang dilakukan oleh orang, komputer, atau mesin yang dapat membantu mencapai tujuan tertentu suatu organisasi.
Transaksi (transaction): perjanjian antara dua entitas untuk melakukan pertukaran barang atau jasa atau kejadian lain yang dapat diukur dari segi ekonomi oleh organisasi.
Pemrosesan transaksi (transaction processing): proses menangkap data transaksi, memprosesnya, menyimpannya untuk penggunaan di lain waktu, dan menghasilkan output informasi, seperti laporan manajerial atau laporan keuangan.
Pertukaran memberi-mendapatkan (give-get exchange): transaksi yang terjadi dalam banyak waktu, seperti menyerahkan uang tunai untuk mendapatkan persediaan dari pemasok dan memberikan karyawan cek gaji sebagai ganti tenaga kerja mereka. Pertukaran tersebut dikelompokkan ke dalam lima siklus proses bisnis atau siklus transaksi (business processes or transaction cycle), yaitu:
1.     Siklus pendapatan (revenue cycle): di mana barang dan jasa dijual untuk mendapatkan uang tunai atau janji untuk menerima uang tunai di masa depan (dalam kata lain penjualan secara kredit).
2.     Siklus pengeluaran (expenditure cycle): di mana perusahaan membeli persediaan untuk dijual kembali atau bahan baku untuk digunakan dalam memproduksi barang sebagai pertukaran uang tunai atau janji untuk membayar yang di masa depan  (dalam kata lain penjualan secara kredit).
3.     Siklus produksi atau konversi (production or conversion cycle): di mana bahan baku ditransformasikan menjadi barang jadi.
4.   Siklus sumber daya manusia/penggajian (human resources/payroll cycle): di mana karyawan dipekerjakan, dilatih, diberi kompensasi, dievaluasi, dipromosikan, dan diberhentikan.
5.     Siklus pembiayaan (financing cycle): di mana perusahaan menjual sahamnya kepada investor dan meminjam uang, kemudian investor akan dibayar dengan dividen dan bunga yang dibayar atas pinjamannya tersebut.
Gambar dibawah ini menunjukkan siklus transaksi utama dan pertukaran memberi-mendapatkan yang melekat pada setiap siklus:
 
Sistem buku besar dan pelaporam (general ledger and reporting system): operasi pemrosesan informasi yang terlibat dalam memperbarui buku besar dan mempersiapkan laporan untuk menajemen dan pihak eksternal.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi: suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan.
Akuntansi: proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informal. Dari definisi tersebut, akuntansi adalah sistem informasi karena memiliki definisi yang bermakna sama.
Sistem Informasi Akuntansi memiliki enam komponen, yaitu:
1.     orang yang menggunakan sistem,
2.     prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data,
3.     data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya,
4.     perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data,
5.     infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA,
6.     pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA.
Keenam komponen SIA tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga fungsi bisnis penting, yaitu:
1.     Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya, dan personel organisasi.
2.     Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personel.
3.     Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan asset dan data organisasi.
CARA SIA MENAMBAH NILAI UNTUK ORGANISASI
SIA menambah nilai untuk organisasi dengan berbagai cara, yaitu:
1.     Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa. Contoh: SIA dapat memonitor mesin sehingga operator akan diberitahu segera mungkin apabila kinerja berada di luar batas kualitas yang dapat diterima.
2.     Meningkatkan efisiensi. Contoh: Informasi tepat waktu memungkinkan pendekatan manufaktur just-in-time.
3.     Berbagi pengetahuan. Contoh: Kantor akuntan publik menggunakan sistem informasi untuk berbagi praktik terbaik dan untuk mendukung komunikasi antarkantor.
4.     Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya. Contoh: Pelanggan dapat secara langsung mengakses persediaan dan sistem entri pesanan penjualan yang dapat mengurangi penjualan dan biaya pemasaran, sehingga meningkatkan tingkat retensi pelanggan.
5.     Meningkatkan struktur pengendalian internal.
6.     Meningkatkan pengambilan keputusan.
SIA juga membantu meningkatkan pengambilan keputusan dalam beberapa cara, yaitu:
1.     Mengidentifikasi situasi yang membutuhkan tindakan manajemen.
2.     Mengurangi ketidakpastian dan memberikan dasar untuk memilih di antara alternatif tindakan.
3.     Menyimpan informasi mengenai hasil keputusan sebelumnya, yang memberikan umpan balik bernilai yang dapat digunakan untuk meningkatkan keputusan di masa yang akan datang.
4.     Memberi informasi akurat yang tepat waktu.
5.     Menganalisis data penjualan untuk menemukan barang-barang yang dibeli bersama-sama, dan dapat menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki tata letak barang dagangan atau untuk mendorong penjualan tambahan barang-barang terkait.
SIA DAN STRATEGI PERUSAHAN
SIA mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Berikut alur penggunakan SIA:
Banyak keunggulan teknologi lain yang mempengaruhi strategi perusahaan dan memberikan kesempatan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Contohnya adalah Analisi prediktif (predictive analysis): penggunaan gudang data dan alogaritme yang kompleks untuk memprediksi kejadian di masa depan, berdasarkan trend historis dan perhitungan probabilitas.        
PERANAN SIA DALAM RANTAI NILAI
Untuk memberikan nilai kepada pelanggan, organisasi melakukan sejumlah aktivitas berbeda. Aktivitas tersebut dikonseptualisasikan saat membentuk rantai nilai (value chain) yang terdiri dari lima aktivitas utama (primary activites) yang secara langsung member nilai ke pelanggan, yaitu:
1.     Logistic inbound: menerima, menyimpan, dan mendistribusikan bahan baku yang digunakan organisasi untuk membuat jasa dan produk yang dijual.
2.     Operasi: aktivitas yang mengubah input menjadi produk akhir atau jasa.
3.     Logistic outbond: aktivitas mendistribusikan produk jadi atau jasa ke pelanggan.
4.     Pemasaran dan penjualan: aktivitas membantu pelanggan dalam membeli barang atau jasa organisasi.
5.     Pelayanan: aktivitas menyediakan dukungan purnajual kepada pelanggan.
            Rantai nilai (value chain): pertautan bersama semua aktivitas pendukung dan utama dalam bisnis. Nilai tambahnya saat produk melewati rantai.
            Aktivitas utama (primary activites): aktivitas rantai nilai yang menghasilkan, memasarkan, dan mengirimkan produk dan jasa ke pelanggan dan memberikan pelayanan dan dukungan pascapengiriman.
Selain aktivitas utama, ada aktivitas pendukung (support activites) yang memungkinkan untuk dilakukannya lima aktivitas utama secara efektif dan efisien. Aktivitas tersebut dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1.     Infrastruktur perusahaan: aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan administrasi umum yang memungkinkan berfungsinya suatu organisasi.
2.     Sumber daya manusia: aktivitas yang meliputi kegiatan merekrut, mempekerjakan, melatih, dan memberikan kompensasi kepada karyawan.
3.     Teknologi: aktivitas meningkatkan barang atau jasa.
4.     Pembelian: aktivitas melakukan pengadaan bahan baku, perlengkaoan, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas utama.
Rantai nilai organisasi dapat diperbesar menjadi rantai pasokan (supply chain). Rantai pasokan (supply chain) adalah perluasan sistem yang meliputi rantai nilai organisasi dan juga pemasok, distributor dan pelanggannya. Berikut ini urutan rantai pasokan:
CATATAN TAMBAHAN: SIKLUS TRANSAKSI
Siklus transaksi terdiri atas empat siklus, yaitu:
1.     Siklus Pendanaan
Siklus ini merupakan proses pencarian dana/modal. Proses tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya yaitu:
a.       melalui utang bank
b.      melalui jual obligasi
c.       melalui jual saham
2.     Siklus Investasi Aset Tetap
Aset tetap memiliki bentuk fisik dan merupakan aset yang digunakan dalam perusahaan lebih dari satu kali pemakaian. Salah satu cara untuk mendapatkan aset tetap yaitu dengan membeli aset dengan cara mengangsur.
3.     Siklus Operasional
Siklus Operasional terdiri atas empat siklus, yaitu:
a.       Siklus SDM/Penggajian
b.      Siklus Pengeluaran
c.       Siklus Produksi
d.      Siklus Pendapatan
4.     Siklus Investasi Instrumen Keuangan
Siklus ini merupakan siklus investasi pada sekuritas obligasi atau saham yang diterbitkan oleh perusahaan lain, baik untuk tujuan investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang.
Keempat siklus transaksi di atas melalui beberapa proses, yaitu:
PROBLEM ORGANISASI
Dalam hal ini, sistem diperlukan untuk mengatasi atau minimal mengurangi kesalahan kerja. Problem organisasi tersebut terdiri dari tiga hal, yaitu:
1.     Inefisiensi/pemborosan
2.     Kesalahan/error (sifatnya ketidaksengajaan)
3.     Fraud/curang (berkaitan dengan karakter manusia itu sendiri)

INTI SIA
1.     Pemisahan fungsi
2.     JOB deskripsi
3.     Dokumen transaksi
4.     Laporan
5.     TI (Teknologi Informasi)
6.     Pengendalian
  TINJAUAN MENYELURUH : PROSES BISNIS
Kegiatan Bisnis dan Kebutuhan Informasi
Dalam mencapai tujuan organisasi, perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan bisnisnya. Kegiatan bisnis yang dilakukan setiap perusahaan berbeda-beda, oleh karena itu kebutuhan akan informasi masing-masing perusahaan juga berbeda-beda pula. Karena informasi yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan berbeda, maka desain penghasil informasi juga berbeda-beda.
Definisi Proses adalah sekumpulan tindakan mulai dari masukan, kemudian menambahkan nilai untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan. Ada awal, ada akhir, serta masukan dan keluaran didefinisikan dengan jelas.
Definisi Bisnis adalah untuk menciptakan hasil yang memiliki nilai (value) untuk seseorang konsumen) yang membutuhkan hasil tersebut.
Proses Bisnis adalah Sekumpulan tugas atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel, oleh manusia atau sistem, baik di luar atau di dalam organisasi .
Siklus transaksi bisnis
o Siklus Pendapatan (revenue)
o Siklus Pengeluaran (expenditure)
o Siklus penggajian SDM (payroll)
o Siklus Produksi
o Siklus keuangan
Subsistem yang mendasar
1. The revenue cycle: mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai
2. The expenditure cycle: mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai
3. The human resources/payroll cycle: mencakup kegiatan mengontrak dan menggaji pegawai
4. The production cycle: Mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan Tenaga kerja menjadi produk jadi
5. The financing cycle: Mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari Investor dan Kreditor dan Membayar mereka kembali.
Pemrosesan Transaksi :Dokumen dan Prosedur
Pemrosesan data (data processing cycle) terdiri dari empat langkah :
1. Input Data
2. Penyimpanan Data
3. Pemrosesan Data
4. Output Informasi
1. Input Data
Pemicu input data adalah pelaksanaan beberapa aktivitas bisnis. Berikut tiga sisi tiap aktivitas bisnis yang harus dikumpulkan :
1. Kegiatan yang menjadi perhatian
2. Sumber daya-sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan
3. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan
Setelah input data, dilakukan proses pembaharuan (updating) Informasi Terdapat 2 cara dalam updating data yaitu:
• Batch processing adalah Update secara periodik dari data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat.
• On-line, real-time processing adalah Update secara langsung setelah terjadinya transaksi.
2. Penyimpanan Data
Menjelaskan konsep-konsep dasar penyimpanan data dan berbagai definisi antara lain:
• Entitas : sesuatu yang disimpan informasinya Setiap entitas memilki atribut /karakteristik khusus yang harus disimpan Nilai data disimpan didlam ruang fisik yang disebut field Gabungan dari beberapa field yang mengandung atribut yang sama akan membentu catatan (record). Record-record yang saling berhubungan akan membentuk file File-file yang saling berhubungan dan dikoordinasikan dari pusat akan membentuk database File yang yang digunakan untuk menyimpan informasi kumulatif tentang sumber daya dan pelaku kegiatan disebut file ledger Buku besar (general ledger) : rekapitulasi data untuk setiap akun aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya organisasi. Buku pembantu (subsidiary kedger) : mencatat data rinci untuk akun buku besar yang memiliki banyak sub akun yang terpisah. Akun Pengendali : akun buku besar yang ssuai dengan buku pembantu Daftar akun: daftar akun-akun dalam buku besar yang digunakan organissi.
Menyediakan Informasi Untuk Pengambilan Keputusan
Fungsi kedua SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen.
Informasi yang disediakan SIA terbagi dalam dua kategori yaitu :
  1. Laporan Keuangan
o Menyiapkan neraca saldo, Membuat menyesuaikan entri.
o Siapkan neraca saldo disesuaikan, Menghasilkan laba rugi perusahaan.
o Membuat entri penutupan, Menghasilkan neraca.
o Siapkan laporan arus kas.
2. Laporan manajerial


SIA suatu organisasi harus dapat menyediakan informasi operasional terinci tentang kinerja organisasi.
Terdapat dua jenis laporan manajerial yang penting yaitu :
  1. Budget (laporan anggaran)
  2. Performance reports (laporan kinerja)
Penyediaan Informasi Untuk Pengambilan Keputusan
adalah menyediakan untuk pihak manajemen dengan Informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Penyediaan Pengendalian Internal yang Memadai
adalah menyediakan pengendalian yang memadai dengan tujuan :
1. Menyakinkan bahwa informasi diproses secara bertanggung jawab
2. Menyakinkan bahwa kegiatan bisnis berjalan efisien
3. Melindungi harta perusahaan
Metode Untuk Mencapai Tujuan Pengendalian
1. Dokumentasi yang memadai
2. Pembagian Tugas dan Wewenang
Dokumentasi Yang Memadai
Fungsi / Kegunaan :
• Membantu organisasi secara cepat mengindentifikasikan masalah yann mungkin muncul
• Memastikan bahwa organisasi dapat menjaga komitmennya
Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas berkenaan dengan pembagian tanggung jawab dan wewenang .
• Tujuan pemisahan Tugas :
1. Mencegah pegawai memiliki pengendalian penuh atas seluruh aspek transaksi bisnis
2. Membantu menjaga aset
3. Meningkatkan akurasi.
Cara Pemodelan Proses Bisnis :
• Menentukan tujuan, ruang lingkup, dan batasan
• Pemahaman & memetakan proses yang berjalan
• Mengukur kinerja proses
• Menentukan akar masalah (root cause)
• Mengidentifikasi perbaikan proses
• Implementasi perbaikan proses bisnis
KESIMPULAN :
SIA memainkan tiga peran penting dalam organisasi yaitu :
(1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas bisnis organisasi
(2) Memproses data untuk menyediakan informasi yang berguna bagi para manajer untuk pengambilan keputusan
(3) Melibatkan prosedur pengendalian internal yang memadai untuk memastikan keandalan informasi yang dihasilkan dan untuk menjaga aset-aset organisasi
   PENGANTAR E-BUSINESS :
  
 
1.1 Definisi e-Bisnis
Definisi e-Business (Electronicbusiness) adalah aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi. Dalam e-Bisnis semua aktivitas dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-Business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. Terminologi yang dipakai untuk menghubungkan antara suplier dan mitra bisnis perusahaan adalah teknologi website dengan memanfaatkan jasa internet. Tempat bertemunya calon penjual dengan calon pembeli secara bebas menggunakan internet disebut marketplace.
Penggunaan e-Business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik (e-Commerce) saja. e-Commerce merupakan aktivitas penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet. E-Commerce merupakan sub bagian dari e-Business yang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat internet. E-Business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-Business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya. Ruang lingkup e-Business nampak pada gambar di bawah ini
1.2 Model e-Business
Ada empat macam model e-Business, yaitu:
a. B2C (Business to Consumers)
B2C merupakan interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dengan organisasi. B2C menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C. Karakteristik B2C terdiri dari:

- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana

b. B2B (Business to Business)
B2B merupakan interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antar organisasi. B2B menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dengan grosir, atau antara grosir dengan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B:
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks
c. B2G (Business to Government)
B2G merupakan interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan ke dalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
d. B2E (Business to Education)
B2E merupakan interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-Business.
a. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
b. Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu Validitas, Integritas, dan Privasi.
1.4 Infrastruktur penunjang e-Business
Teknologi berfungsi untuk memudahkan proses atau mempersingkat langkah-langkah kerja (dari sepuluh tahap menjadi dua tahap). Transportasi memudahkan orang berpergian antar-kota. Telepon mempersingkat langkah transaksi (orang tak perlu secara fisik berada di tempat transaksi) atau bahkan dalam hal perdagangan supaya lebih efisien dal lebih mempersingkat waktu dalam hal jarak maupun waktu oleh karena itu kenapa tidak jika kita mempergunakan internet sebagai sarana bisnis yang tepat cepat dan akurat dalam mencari keuntungan.
Infrastruktur merupakan faktor dengan pengaruh paling besar. Seperti contoh, gardu pembangkit listrik merupakan pendistribusian tenaga listrik di suatu tempat atau daerah. Jika kita ingin menjalankan perangkat keras komputer maka akan membutuhkan tenaga listrik. Namun jika di suatu daerah tersebut terdapat gardu listrik dan sudah berdiri di satu daerah, namun infrastruktur listrik tidak memadai, tentu proses bisnis dengan cara termutakhir tak dapat berjalan baik di sana.
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-Business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi ataupun kelompok dalam mengimplementasikan e-Business pada organisasinya. E-Business bersifat universal daripada e-Commerce.
Jenis-jenis Jaringan yang biasanya dipakai dalam proses e-Business ialah :
a. Local Area Network (LAN).
b. Wide Area Network (WAN).
c. Value Added Network (VAN).
d. Internet.
1.5 Studi kelayakan e-Bisnis
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :
a. Aspek hukum
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk perijinan. Perijinan yang dibutuhkan meliputi:
- Ijin lokasi: sertifikat (akte tanah), bukti pembayaran PBB yang terakhir, rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan.
- Izin usaha: Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya, NPWP (nomor pokok wajib pajak), Surat tanda daftar perusahaan, Surat izin tempat usaha dari pemda setempat, Surat tanda rekanan dari pemda setempat, SIUP setempat, Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan.
b. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut:
- Dari sisi budaya: Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
- Dari sudut ekonomi: Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
- Dari segi sosial: Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.
Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi dan budaya dapat dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, dokumentasi, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
c. Aspek pasar dan pemasaran
Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut :
- Potensi pasar
- Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
- Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
- Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
d. Aspek teknis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
e. Aspek manajemen
Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.
f. Aspek keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
1.6 Manfaat e-Business bagi perusahaan.
a. Memberikan alternatif dan efisiensi ruang dan waktu dalam proses pengimplementasian dari semua perancangan yang telah di buat dan proses kinerja tiap karyawan terutama dalam unit perusahaann yang sangat besar yang tersebar di banyak wilayah.
b. Mempercepat proses bisnis dan menghilangkan atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kerugian seperti inkonsistensi data diantara unit-unit dalam perusahaan.
c. Meningkatkan produktivitas di area supply chain, manufacturing dan pengadaan produk.
d. Meningkatkan pelayanan kepada customers yang semakin memperkuat daya saing karena tingkat penggunaaan media internet oleh customers di Indonesia yang begitu besar.
e. Membantu perusahaan mempercepat development dan mensimulasikan peluang bisnis baru.
1.7 Contoh penerapan konsep e-Business di PT Allianz Utama Indonesia
Perseroan ini bergerak di bidang asuransi. Berbagai macam bentuk persaingan yang sudah berkembang di industri asuransi di Indonesia. PT Allianz mulai menerapkan konsep e-Business dalam perusahaannya yang berusaha mengoptimalkan kinerja bisnisnya yaitu melakukan terobosan baru dengan mengimplementasikan e-Partner Application. e-Partner Application adalah aplikasi e-Business berbasis teknologi client server dengan penggunaan relational database SQL Server 2008 dan Windows Server 2008 untuk menghubungkan semua channel distribusi secara online real-time yang terintegrasi dengan semua ekosistem TI Asuransi Allianz Utama Indonesia.
Terobosan ini memiliki tujuan nyata dalam mendukung time to market yang lebih cepat yaitu kecepatan dalam peluncuran produk ke pasar, bisa complaint dengan regulasi ataupun standar industri, pelayanan yang lebih baik kepada nasabah melalui operational excellence, mengurangi kompleksitas proses kerja dan Total cost of Ownership dan mewujudkan sistem yang standar sesuai dengan tuntutan regulasi dan industri serta dalam proses mencetak, menerbitkan dan mengirimkan polis ke nasabah yang sebelumnya dalam hitungan hari sekarang bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
Penggunaan e-Partner lebih mengarah ke konteks strgategi bukan pemanfaatan TI semata karena lebih mengacu pada Allianz Global IT Strategy. Ada 3 pilar strategy yaitu revunue yang didasarkan pada konektivitas dengan pelanggan, profitabilitas yang didasarkan pada integrasinya dengan para mitra bisnis, dan produktivitas yang didasarkan pada pemberdayaan karyawan. Bukti dari penggunaan konsep e-Business semakin diperbaharui yang mengikuti arus perkembangan IT telah berhasil meningkatkan produksi 158,6% di atas target awal (Rp. 75 miliar menjadi Rp. 119,2 miliar) dan penambahan 13,22% kontribusi dari Total Gross written Premium 2007 serta telah menjadi 3ST Winner dalam Indonesia Best E-Corp 2009.

 
   Referensi :
  http://friskaayuk.blogspot.com/2018/09/bab-1-sistem-informasi-akuntansi-sebuah.html
  http://priyohanweersyah.blogspot.com/2011/11/tinjauan-menyeluruh-proses-bisnis.html
https://aripdwipurwanto.blogspot.com/2017/10/pengantar-e-bisnis.html