Minggu, 05 November 2017

Keterlibatan Bawahan Dalam Membuat Keputusan

Keterlibatan Bawahan Dalam Membuat Keputusan



Konsep peran serta  dalam pengambilan keputusan  mula-mula diperkenalkan oleh French et al.(1960), ketika mengatakan bahwa peran serta menujukan suatu proses antara dua atau lebih pihak yang mempengaruhi satu terhadap yang lainnya dalam membuat rencana, kebijakan, dan keputusan. Peran serta bawahan dalam mengambil keputusan sesungguhnya lahir dari desakan kebutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu.

***

Keinginan untuk berperan serta menurut Archbold (1976) didorongkan oleh kebutuhan akan hasrat akan kekuasaan, ingin memperoleh pengakuan, dan hasrat untuk bergantung pada orang lain, tetapi juga sebaliknya tempat orang bergantung. Pentingnya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan juga diakui oleh Alutto dan Belasco (1972), karena dengan demikian ada jaminan bahwa pemeran serta(karyawan) tetap mempunyai kontrol atas keputusan-keputusan yang diambil. Apabila pemeran serta tidak dapat mengontrolnya, maka organisasi akan mengalami kerugian, sama dengan tidak ada peran serta sama sekali.

***

Para managerakan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan para bawahannya, keterlibatan ini dapat formal seperti pengguanaan kelompok dalam pembuatan keputusan; atau informal seperti permintaan akan gagasan-gagasan.Bantuan para bawahan dapat terjadi pada setiap tahap proses pembuatan keputusan. Bermacam-macam bentuk peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan telah diperkenalkan oleh sejumlah penulis. Seperti Cotton et al. (1988) yang mencoba mengadakan penelitian terhadap berbagai karya tulis tersebut dengan mengumpulkan lebih dari 400 artikel tentang peran serta dalam pengambilan keputusan. Dimana setiap artikel itu diklasifikasikan ke dalam lima sifat peran serta, yaitu ; formal-tidak formal, langsung-tidak langsung, tingkat pengaruhnya isi dari keputusan, dan jangka waktunya singkat atau lama.

***

Dari lima sifat peran serta itu dengan memperhatikan berbagai bentuk peran serta yang tersedia dalam kepustakaan, dirumuskanlah 6 kombinasi bentuk peran serta, yaitu:

 ***

(1) Peran serta pengambilan keputusan dalam bidang tugas
(2) Peran serta konsultatif
(3) Peran serta jangka pendek
(4) peran serta informal
(5) Hak milik karyawan
(6) Peran serta perwakilan


Dapat disimpulkan bahwa keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan memiliki sisi positif dan negatif seperti berikut:

***

Sisi Positif keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan:
  1. Keputusan relative lebih baik,logis,dan ideal sebab hasil dari pemikiran bersama
  2. Kecendrungan untuk bertindak otoriter dapat terhindarkan
  3. Meningkatkan kerjasama antara anggota grup
  4. Resiko dan dampak negative dari keputusan semakin kecil
  5. Pembinaan anggota grup akan lebih baik
Sisi Negatif keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan:
  1. Pengambilan keputusan akan memerlukan waktu yang lama
  2. Biaya pengambilan keputusan relative lebih banyak
  3. Penanggung jawab keputusan kurang jelas
  4. Minoritas kadang-kadang terpaksa menyetujui keputusan karena kalah suara.





Sumber :
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/12/tipe-dan-proses-pembuatan-keputusan.html
http://fpk.unair.ac.id
http://staff.ui.ac.id
http://fransiscarindri.blogspot.com
http://annisafauziaaa.blogspot.com/2013/11/proses-pembuatan-keputusan.html
http://fairuzhr06.blogspot.com/2013/11/keterlibatan-bawahan-dalam-pembuatan.html

Rabu, 18 Oktober 2017

Tipe Tipe Keputusan

# Teori Keputusan



     Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia dihadapkan pada persoalan dimana dia harus mengambil keputusan. Mulai yang sederhana seperti misalnya memutuskan untuk memperpanjang waktu tidur di pagi hari dengan segala resiko yang akan dihadapai, sampai hal-hal yang sulit bahkan komplek.

***
 
     Keputusan ini dapat bersifat pribadi maupun sosial atau bersifat jangka pendek maupun jangka panjang yang mau tidak mau harus diputuskan, bahkan tidak mengambil keputusanpun adalah bagian dari keputusan itu sendiri.

***

     Dalam bidang pengambilan keputusan, ilmu statistika mempunyai peran yang sangat penting dimana dari jaman awal mula peradaban manusia seperti mengelompokkan benda-benda, atau adanya permainan “astragali” pada jaman mesir kuno, bahkan kaisar romawai Claudius (10 SM – 54 M) telah menulis buku yang berjudul “Bagaimana Menang dengan Dadu”. Seiring dengan perkembangannya, ilmu statistika telah mengembangkan cabang statistik baru yaitu teori keputusan statistika.

***

     Ilmu ini berkembang sejak tahun 1950-an yang terilhami atau dipelopori oleh sejak abad ke-18 oleh Thomas Bayes, sehingga banyak yang menyebutkan teori keputusan statistika sebagai statistik Bayesian. Statistik ini berfokus pada proses pengambilan keputusan yang berbeda dengan statistik klasik yang terfokus pada estimasi parameter dan statistik seperti menerapkan nilai rata-rata hitung, ukuran penyebaran, interval kepercayaan dan pengujian hipotesis.
Setiap pengambilan keputusan selalu akan menghadapai empat keadaan, yaitu :
a)      Kepastian (certainty)
b)      Ketidakpastian (uncertainty)
c)       Risiko (risk)
d)      Konflik (conflict)

***

     Teori keputusan dalam ilmu statistik berhubungan dengan resiko dan ketidak pastian.
Keputusan dengan kondisi kepastian terjadi apabila semua informasi yang dijadikan dasar keputusan tersedia dan valid atau informasi bersifat sempurna dan tidak biasa.

***


     Keputusan dalam kondisi ketidak pastian menunjukkan kondisi suatu keputusan tidak mempunyai informasi yang sempurna dan probabilitas suatu kejadian tidak diketahui.

***

     Keputusan dalam kondisi beresiko terjadi apabila suatu keputusan tidak mempunyai informasi yang sempurna, namun mempunyai kemungkinan atau probabilitas suatu peristiwa akan terjadi.
Keputusan dalam kondisi konflik yaitu keputusan dimana terdapat dua atau lebih kepentingan.

***


     Terhadap kepentingan tertentu memiliki skala prioritas, sehingga keputusan dapat diterima oleh semua pihak. Setiap keputusan dalam statistika mempunyai elemen yang terdiri dari :
a)      tindakan atau alternatif yang tersedia
b)      state of nature  yaitu peristiwa atau kejadian yang tidak dapat dihindati atau dikendalikan oleh pengambil keputusan
c)        hasil atau payoff dari setiap alternatif keputusan

***

     Pilihan atau alternatif adalah membuat setiap keputusan mempunyai minimal dua atau lebih peristiwa atau kejadian.State of nature mengambarkan suatu keadaan atau kondisi di luar kendali dari pengambil kebijakan.

***

     Kondisi demikian terjadi karena kondisi yang dijadikan dasar pada saat pengambilan keputusan, sudah berubah akibat dari kejadian yang luar biasa.

***

     Hasil atau payoff yaitu kombinasi hasil dari setiap alternatif dan kondisi yang akan terjadi, misalnya pada saat memutuskan untuk berinvestasi tanah, maka jika kondisi baik harga akan naik 20% dan kondisi buruk bisa rugi.

***

     Hubungan elemen-elemen dalam keputusan (peristiwa, tindakan dan hasil) menurut Lind (2002) adalah sebagai berikut :
–          Peristiwa : Ketidakpastian berkenaan dengan kondisi mendatang. Pengambil keputusan tidak mempunyai kendali terhadap kondisi mendatang.
–          Tindakan : Dua atau lebih alternatif dihadapi pengambil keputusan. Pengambil keputusan harus mengevaluasi alternatif, memilih alternatif dengan kriteria tertentu.
–          Hasil : kondisi dimana terjadi sesuai dengan diinginkan atau positif, tidak sesuai dengan yang diinginkan atau negatif dan atau tidak terjadi perubahan atau tetap.

***

Dua kondisi pengambilan keputusan :
  • Pengambilan keputusan Beresiko,  memperhatikan:
a)      nilai yang diharapkan (expected value-EV). Nilai EV yang tinggi merupakan keputusan yang terbaik.
b)     memperhatikan kehilangan kesempatan terbaik (expected opportunity loss-EOL). Nilai dengan EOL terendah adalah keputusan yang terbaik.
c)      memperhatikan informasi yang sempurna (expected value of perfect informations-EVPI). EVPI memperhatikan faktor informasi yang sempurna sehingga dapat mengoptimalkan tingkat keuntungan.
  • Pengambilan keputusan dalam Ketidakpastin, beberapa cara untuk mengambil keputusan diantaranya :
a)      Kriteria Laplace yaitu memberikan probabilitas yang sama terhadap setiap kejadian.
b)     Kriteria Maximin yaitu memilih peristiwa yang pesimis dan memilih alternatif yang terbaik.
c)      Kriteria Maximax yaitu memilih peristiwa yang optimis dan memilih alternatif yang terbaik.
d)     Kriteria Hurwicz yaitu membuat koefisien optimis yang mengukur berapa keyakinan terhadap peristiwa optimis dan sebaliknya pesimis.
e)     Kriteria Regret yaitu menentukan hasil dengan opportunity loss, dan mencari nilai yang terendah dari regret maksimum.

***

     Salah satu alat yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam teori keputusan adalah “Diagram Pohon Keputusan / Decision Tree” yang berguna untuk menyusun beberapa alternatif dengan hasil bersyarat (conditonal payoff), keputusan yang terbaik adalah dengan nilai EV yang tertinggi.



  •  Contoh Kasus


  • Pak Darwin adalah seorang manager keuangan PT.Arta. Pekerjaan pada divisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestassikan serta mengolah keuangan pada PT Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitung dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan secara cermat.



STUDI KASUS



  • Situasi:

     Banyak organisasi memperkenalkan strategi manajemen talenta dengan menempelkannya pada struktur yang sudah ada dalam organisasi.  Studi kasus ini menggambarkan suatu pendekatan di mana strategi manajemen talenta menjadi bagian integral dari struktur organisasi dan menjadi basis bagi pengembangan strateginya.
Dalam kasus ini perusahaan menginginkan secepatnya karyawan bertanggung jawab memberi laba nyata bagi perusahaan. Apabila berhasil, setelah kemampuan karyawan berkembang, perusahaan memberi tanggung jawab yang lebih besar lagi. Falsafah pengembangan tanggung jawab ini digabungkan dengan konsep yang disebut sebagai “fully burdened profit center”.
Dalam konsep ini, profit center menanggung biaya langsung plus biaya overhead korporat yang dialokasikan kepada profit center tersebut. Biaya overhead tersebut, bersama dengan pendapatan yang dihasilkan masing-masing profit center, digunakan untuk menghitung posisi laba rugi bulanan. Hasil kumulatif profit center dalam suatu divisi menghasilkan laba rugi divisi dan kumulatif laba rugi divisi menghasilkan laba rugi Grup.



***



  • Solusi

     Strategi yang diambil perusahaan adalah merekrut karyawan lulusan pendidikan S1 untuk memberi tenaga baru dengan kapasitas intelektual yang diinginkan.
Tahun pertama bagi karyawan baru adalah mengikuti kombinasi pelatihan teknis dengan mendapatkan pengalaman di lapangan di profit center. Pada awal tahun, masing-masing profit center mengidentifikasi lulusan S1 yang dibutuhkan, dengan menanggung biaya perekrutan dan pelatihan.
Program perekrutan karyawan baru dikelola oleh Departemen SDM Grup, yang juga memonitor perkembangan karyawan yang direkrut sejak awal tahun. Salah satu sasaran dari proses ini adalah mengidentifikasi pola dan tren yang akan membantu memastikan proses seleksi awal dapat mengidentifikasi karakteristik karyawan yang baru direkrut yang membuat kemajuan terbaik dari segi pengembangan karier.
     Bagi mereka yang sudah berada dalam perusahaan yang telah lolos program pelatihan, proses pengembangan karier membawa mereka melewati serangkaian peningkatan level tanggung jawab untuk mencapai hasil tertentu. Inilah strategi manajemen talenta instrinsik yang diperkuat dengan budaya perusahaan. Ketika seorang karyawan berhasil menunjukkan kemampuan untuk menjalankan suatu level tanggung jawab tertentu – misalnya sebagai pemimpin tim atau manajemen proyek – mereka berhak untuk menerima peran dengan lingkup tanggung jawab yang lebih besar dan lebih luas.
     Mereka menjadi sangat akrab dengan perencanaan keuangan dan pemodelan laba karena mereka juga menjadi bagian dari proses perencanaan anggaran tahunan.
Pada tahap tertentu dalam karier mereka maju ke hadapan panel promosi. Salah satu sasaran panel ini adalah untuk memastikan bahwa karyawan berkinerja tinggi di divisi-divisi tidak akan terlewat untuk mendapat kesempatan memegang peran eksekutif pada bagian lain yang perlu diisi.














Sumber :
  • http://andihm.weblog.esaunggul.ac.id/2014/04/04/teori-keputusan/
  • https://i-kuliah.blogspot.co.id/2016/03/tipe-keputusan-manajemen.html
  • https://ghinaislamiah.wordpress.com/2015/01/01/studi-kasus-manajemen-organisasi/
  • https://www.scribd.com/document/346178889/contoh-kasus-pengambilan-keputusan-docx

Sabtu, 30 September 2017

Hasil gambar untuk perpisahaan


Apa kabar kamu ?


***


      Rasanya baru kemarin kau hadir dan membuat perasaanku berbunga bunga layaknya ABG jaman sekarang. Kini kita telah berpisah dan menentukan masa depan kita masing-masing untuk plan kedepannya. Aku harap kamu jangan pernah membenci akunya tapi benci pada perpisahannya, karna perpisahaanlah yang sudah merenggangkan hubungan antara kamu dan aku menjadi jauh bahkan bisa saling tak kenal sejak adanya perpisahan, namun perpisahan bukan akhir dari sebuah kisah ini, justru dari perpisahanlah kita di uji untuk saling sabar menunggu dan setia.



***



      Seberapa besarkah rasa sabar menunggumu untuk sebuah cinta sejati?
Mungkin sebagian orang ada yang males untuk menunggu hal tsb, tapi itu tidak berlaku padaku yang setia dan sabar menunggumu untuk kembali. Sekarang aku gak tau kabar kamu bagaimana? apakah masih seperti dulu yang aku kenal atau tidak. Aku harap sih kamu masih sama seperti yang aku kenal dulu.



***



      Sudah terlalu banyak kenangan yang manis dan pahit saat kita jalanin hubungan ini, namun entah kenapa kamu memilih untuk pisah dan meninggalkan aku layaknya ranting yang patah dari pohonnya. Tapi semisalnya kamu merindukan atau sekedar untuk bersandar, aku siap kok untuk menjadi sandaran bagimu walau kamu udah bukan kekasihku lagi....



***



      Mungkin sekarang kamu sudah menemukan sosok pengganti aku yang mungkin lebih dari aku, namun apa boleh buat? ragamu tak bisa kupertahankan jika hatimu engga bersamaku, ku harap ia tak merasakan apa yang aku rasakan untuk mencintaimu.




***




Kamis, 21 September 2017

Struktur Organisasi Perusahaan

Sejarah Perusahaan PT Timah Persero TBK
Gambar terkait 



      PT Timah (Persero) Tbk mewarisi sejarah panjang usaha pertambangan timah di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 200 tahun. Sumber daya mineral timah di Indonesia ditemukan tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung, Singkep, Karimun dan Kundur.
Pada masa kolonial, pertambangan timah di Bangka dikelola oleh badan usaha pemerintah kolonial "Banka Tin Winning Bedrijf" (BTW). Di Belitung dan Singkep dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, masing-masing Gemeeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton (GMB) dan NV Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV SITEM).Setelah kemerdekaan R.I., ketiga perusahaan Belanda tersebut dinasionalisasikan antara tahun 1953-1958 menjadi tiga Perusahaan Negara yang terpisah.


 ***


      Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambang-tambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan ketiga perusahaan negara tersebut, pada tahun 1968, ketiga perusahaan negara dan BPU tersebut digabung menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 9 Tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1969, pada tahun 1976 status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan namanya diubah menjadi PT Tambang Timah (Persero).Krisis industri timah dunia akibat hancurnya the International Tin Council (ITC) sejak tahun 1985 memicu perusahaan untuk melakukan perubahan mendasar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Restrukturisasi perusahaan yang dilakukan dalam kurun 1991-1995, yang meliputi program-program reorganisasi, relokasi Kantor Pusat ke Pangkalpinang, rekonstruksi peralatan pokok dan penunjang produksi, serta penglepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha pokok perusahaan.Restrukturisasi perusahaan berhasil memulihkan kesehatan dan daya saing perusahaan, menjadikan PT Timah (Persero) Tbk layak untuk diprivatisasikan sebagian. PT Timah (Persero) Tbk melakukan penawaran umum perdana di pasar modal Indonesia dan internasional, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan the ExchangeLondon Stock pada tanggal 19 Oktober 1995.


 ***


      Sejak itu, 35% saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar negeri, dan 65% sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.Untuk memfasilitasi strategi pertumbuhan melalui diversifikasi usaha, pada tahun 1998 PT Timah (Persero) Tbk melakukan reorganisasi kelompok usaha dengan memisahkan operasi perusahaan ke dalam 3 (tiga) anak perusahaan, yang secara praktis menempatkan PT Timah (Persero) Tbk menjadi induk perusahaan (holding company) dan memperluas cakupan usahanya ke bidang pertambangan, industri, keteknikan, dan perdagangan.Saat ini PT Timah (Persero) Tbk dikenal sebagai perusahaan penghasil logam timah terbesar di dunia dan sedang dalam proses mengembangkan usahanya di luar penambangan timah dengan tetap berpijak pada kompetensi yang dimiliki dan dikembangkan.


 ***


Struktur/Bagan Perusahaan PT Timah TBK 


Gambar terkait 




***



 Identifikasi Tingkatan Manajemen 


  •  Manajemen Atas           : Direktur Utama PT Timah tbk
Tugas dari Direktur Utama ialah mengawasi dan memantau pekerjaan dari bawahannya.



***


  •  Manajemen Menengah : - Direktorat Keuangan, Direktorat Niaga, Direktorat Operasi/Produksi, Direktorat Perencanaan & Pengembangan Usaha, Direktorat SDM & Umum
  1.  Tugas Direktur Keuangan ialah memantau dan mengambil keputusan mengenai perihal yang berhubungan dengan keuangan.
  2. Tugas Direktur Niaga ialah bertugas di bidang pengembangan usaha.
  3. Tugas Direktur Operasi/Produksi ialah instansi yang bertanggung jawab pada semua aktivitas operasional perusahaan yang dibawahnya, mulai dari perencanaan sampai bertanggung jawab pada hasil akhir. 
  4. Tugas Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha ialah menyusun perencanaan perencanaan yang ada di perusahaan.
  5. Tugas Direktur SDM &Umum ialah melakukan implementasi strategi pada bidang pengelolaan dan juga pengembangan SDM, seperti merekrut karyawan, kebijakan, kontrak kerja, dll





***



  •  Manajemen Bawah      : - General Manager Produksi Belitung, General Manager Wilayah Kepulauan Riau, General Manager Produksi Bangka.
  1. Tugas General Manager Produksi Belitung ialah mengawasi produktivitas perusahaan yang ada di Belitung.
  2. Tuagas General Manager Wilayah Kepulauan Riau ialah memantau karyawan/staff pada wilayah Kepulauan Riau.
  3. Tugas General Manager Produksi Bangka ialah mengawasi jalannya produktivitas perusahaan yang ada di daerah Bangka tsb.












Sumber dari www.timah.com